- Peugeot menjadikan 208 Rally sebagai ikon keberhasilannya di dunia rally internasional termasuk Indonesia.
Jakarta, Otojatim.com - Peugeot Sport merayakan eksistensi Peugeot 208 Rally (R2 dan RALLY4) ke-802. Model terlaris ini membawa Peugeot meraih kesuksesan sport racing internasional.
Diluncurkan pada 2012, Paugeot 208 R2 merupakan model pertama dari Peugeot 208 “RALLY” yang merupakan kendaraan roda dua hemat biaya dengan performa tingkat tinggi. Model ini dengan cepat menemukan tempatnya di pasaran.
Pafa tahun 2018, Peugeot 208 Rally4 resmi dirilis dengan eksterior estetis sebagai daya jual utama. Mobil ini bersaing ketat dengan mobil sejenis di Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
“Kesuksesan mobil ini berkat performa dan keandalannya. Terutama biaya per kilometer yang rendah yang jadi kunci utama keberhasilan,” ujar Mayeul Tyl, Direktur Peugeot Sport Racing Shop.
Peugeot 208 Rally4 kini menguasai lebih dari 75% pangsa pasar di seluruh dunia. Bagi François Wales, Direktur Peugeot Sport, model ini dan kisah kesuksesannya menjadi promosi terbaik untuk merek Peugeot, khususnya model produksi 208.
"Lihat saja di negara Timur Tengah dan Amerika Latin, Peugeot 208 Rally4 adalah dipasarkan dengan baik lewat pameran dan beberapa kejuaraan internasional," ujarnya.
Bendera Peugeot semakin berkibar berkat kesuksesan internasional Rally4 208 di Argentina. Permintaan pasar meningkat, terutama di Amerika Latin. Tampilan yang estetis, membuat mobil ini dengan mudah dikenali pelanggan.
Berkat mobil ini, beberapa pembalap bahkan mampu mencapai level tertinggi internasional. Sosok ikonik Peugeot 208 Rally4 mampu berkompetisi dalam kejuaraan seperti Peugeot 208 Rally Cup atau Stellantis Motorsport Rally Cup.
Bahkan Peugeot 208 juga merambah hingga Indonesia, yakni melalui turnamen lokal seperti Sprint Rally di Malang Jawa Timur, Oktober 2023 lalu.
Saat itu, Peugeot 208 Rally4 dikendarai oleh Yoseph Suryanto yang meraih posisi pertama di kelasnya.
"Kehadiran Peugeot 208 menjadi ikon mobil reli kompetitif di berbagai dunia, termasuk Indonesia," tutup François.
